Penyakit Jantung dan Diabetes Ancam Bayi Gemuk
Bahaya kegemukan berlebih pada anak-anak terus dikaji. Dalam
riset terbaru terungkap obesitas di usia dini akan meningkatkan risiko penyakit
jantung dan diabetes di kemudian hari, khususnya pada anak perempuan.
Dalam risetnya, peneliti melibatkan lebih dari 1.000 relawan
asal Australia berusia 17 tahun, yang diikuti sejak lahir. Tujuannya adalah
untuk menguji apakah berat lahir dan distribusi lemak tubuh pada anak usia dini
dikaitkan dengan faktor risiko kesehatan masa depan seperti obesitas,
resistensi insulin dan tekanan darah tinggi.
Temuan menunjukkan, bayi perempuan yang obesitas cenderung
memiliki lingkar pinggang lebih besar, tinggi kadar insulin dan trigliserida
(sejenis lemak yang ditemukan dalam darah), dan kadar kolesterol baik
"HDL" yang rendah.
Ramuan Alami Atasi Serangan Alergi
ALERGI adalah reaksi hipersensitif kulit terhadap zat
tertentu yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, makanan dan sensitif.
Alergi dapat diatasi dengan pengobatan rumah, antara lain:
- Air. Perbanyak minum air karena mengeluarkan racun dalam
tubuh.
- Minyak kelapa. Oleskan minyak kelapa hangat pada kulit
yang alergi dan diamkan satu malam agar kulit yang alergi mengelupas.
- Jus lemon. Oleskan jus lemon ke kulit yang alergi dengan
menggunakan kapas dan diamkan satu malam.
Salah Mengolah Pangan Bisa Picu Kanker
Sekitar 90 persen kanker usus disebabkan asupan makanan
mengandung zat karsinogen. Zat penyebab kanker muncul akibat cara pengolahan
makanan keliru.
Menurut Adityawati Ganggaiswari, pakar biomedis dari Yayasan
Kanker Indonesia (YKI), dalam seminar ”Meningkatkan Kualitas Hidup Ostomate”,
Sabtu (31/3), di Jakarta, penggunaan zat anorganik pada makanan sebagai
pengawet, pewarna, dan bahan penyedap diketahui memicu sel kanker.
Cara memasak yang keliru bisa menimbulkan senyawa karsinogen
pada makanan. Contohnya, daging merah yang dibakar terlalu matang akan
menimbulkan zat karsinogenik, senyawa heterosiklik amin. Kentang yang digoreng
dengan suhu tinggi akan mengandung akrilamida yang bisa memicu kanker.
Jambu Biji, Strawberry & Kiwi Cegah Penuaan Kulit
Dalam studi yang dipublikasikan di American Journal of
Clinical Nutrition, vitamin C makanan kaya dikaitkan dengan berkurangnya
kekeringan pada wajah dan keriput terlihat keriput dan kekeringan kurang.
Menurut Tanya Zuckerbrot, pencipta F-Factor Diet,
"Vitamin C juga mengurangi peradangan dan membantu meminimalkan bengkak di
bawah mata Anda,". Kiwi, stroberi dan jambu biji juga mengandung
antioksidan tinggi yang dapat membantu menetralisir radikal bebas, yang
menyebabkan kerusakan sel dan dapat menyebabkan peradangan, kanker serta
penyakit jantung.
Tidak sulit memasukkan tiga buah tersebut dalam menu
sehari-hari, Anda bisa memakan sereal dengan potongan stroberi sebagai menu
sarapan, potongan kiwi segar sebagai dessert makan siang dan jus jambu sebagai
menu mengenyangkan dan segar di sore hari.
Empat Herbal Terpopuler Pengontrol Berat Badan
BERIKUT empat herbal paling populer yang dapat membantu
menurunkan nafsu makan.
Jati belanda. Tanaman obat ini umum terdapat dalam jamu
pelangsing tubuh dan biasanya dibuat dalam bentuk teh.
Daun kemuning. Air rebusan daun kemuning berkhasiat
meluruhkan lemak di tubuh.
Teh hijau. Zat kimia alami tertentu di dalam teh hijau,
catechin meningkatkan pembakaran lemak dan merangsang proses pembakaran kalori.
Rosella. Rosela terbukti mengandung 33,9 persen serat larut
yang membantu meluruhkan lemak.
Jenis Makanan Bantu Ratakan Perut
BERIKUT adalah makanan yang membantu proses berdiet agar memiliki
perut rata:
- Kacang-kacangan. Almond, walnut dan pistachio adalah jenis
kacang yang bermanfaat membakar lemak tubuh.
- Telur. Dengan mengonsumsi telur, berat badan akan
berkurang lebih mudah dan dapat meratakan perut secara efektif.
- Cokelat. Selain melindungi jantung dari penyakit, cokelat
dapat menurunkan berat badan.
- Buah. Jeruk, blueberry dan stroberi dapat membakar lemak
tubuh.
Kurang Tidur Menurunkan Hormon Testosteron
Jam tidur yang kurang, walaupun hanya sebentar, akan sangat berpengaruh
pada kadar hormon testosteron. Sebuah studi menyimpulkan, kekurangan jam tidur
pada laki-laki yang sehat (hanya tidur lima jam), dapat menurunkan kadar
testosteron sampai dengan 15%.
Hormon yang meningkat disaat seorang pria memasuki masa
pubertasnya ini, berperan penting dalam pembentukan masa otot, kepadatan
tulang, produksi sel darah merah dan produksi sperma. Dampak lainnya adalah
energi berkurang, sulit berkonsentrasi, rambut rontok, depresi dan cepat lelah.
Tidurlah minimal delapan jam sehari agar kadar hormon Kalian
tetap stabil. Kurangi konsumsi kafein (termasuk saat Kalian mengkonsumsi kopi
untuk menghindari kantuk di kantor), kurangi makan malam yang terlalu berat dan
mandi air hangat, supaya tubuh Kalian rileks kembali.
Makan Gorengan Picu Penyakit Maag
GORENGAN adalah cemilan yang disukai banyak orang. Harganya
yang murah dan banyaknya pedagang yang menjual membuat gorengan menjadi makanan
pelengkap ketika melakukan aktivitas.
Namun, gorengan menyebabkan keasaman pada lambung dan menjadi
perih. Untuk menghindarinya, batasi asupan makanan yang digoreng karena masa
penyembuhannya membutuhkan banyak waktu.
Selain itu, batasi memakan gorengan dan diganti dengan
makanan sehat seperti sayuran dan yogurt.
Manfaat Kesehatan Mengunyah Permen Karet
BERIKUT manfaat mengunyah permen karet.
1) Penurunan berat badan. Mengunyah permen karet rendah
kalori membuat otot rahang bekerja dan mengendalikan nafsu makan.
2) Kesehatan mulut terjaga. Ketika mengunyah permen karet,
mulut Anda memproduksi air liur terus menerus. Hal ini bermanfaat mencegah
kerusakan gigi dan rongga mulut.
3) Kebaikan gigi. Mengunyah permen karet membuat gigi lebih
bersih, memperkuat rahang, dan mengurangi kemungkinan dagu berlipat.
Wanita Sakit Jantung Lebih Mungkin Lahirkan Bayi Perempuan
Temuan ini dipublikasikan pada 20 April 2012 dalam World
Congress of Cardiology.
Dalam kajiannya, peneliti melibatkan sekitar 200 wanita
hamil dengan penyakit jantung, 60 persen di antaranya telah didiagnosa penyakit
katup, 19 persen hidup dengan kardiomiopati dilatasi, sedangkan 14 persen
penyakit jantung bawaan.
Hasil temuan menunjukkan, dari 200 wanita yang melahirkan
216 bayi, 75 persen diantaranya melahirkan bayi perempuan.
"Kami percaya bahwa ini adalah studi pertama melihat
hubungan antara gender dan penyakit jantung pada ibu," kata Dr A.
Alizadehasl, dari Tabriz University, Tabriz, Iran.
"Kami berharap bahwa ini akan mengarah pada
penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Makasih anda telah mengunjungi blok kami, Semoga ini bermanfaat . . . ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar